Unit Reserse Polsek Kasihan Bantul membekuk dua perampas handphone yang mengaku anggota polisi di dua tempat berbeda. Mereka masing-masing Ws (25) asal Klaten dibekuk dirumahnya, demikian juga dengan Ep (22) warga Glondong Kasihan Bantul. Dari tangan tersangka petugas menyita tiga buah hanphone milik tiga korban yakni, Chandani Utami Putri (12) warga Perumahan Kasongan Kasihan Bantul, Sintia Permtasari (14) warga Kaligawe Bantul serta Valen Flary Ermanda warga Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kini tersangka mendekam di sel tahanan Polsek Kasihan Bantul.
Kanit Reskrim Polsek Kasihan AKP Endro Prasetyandoko SH, Selasa (9/2) mengatakan, kasus perampasan handphoen milik tiga siswa tersebut terjadi 14 Januari 2016 di Kompleks Makam Cina Sumbungan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Waktu itu sekitar pukul 15.00, tiga korban berada di kompleks makam sekadar berfoto-foto. Kemudian tersangka Ws turun dari motor datang menghampiri sambil menanyakan aktivitas sore itu. Tidak hanya itu tersangka juga menanyakan KTP, STNK milik calon mangsanya itu. Tersangka Ws juga bertanya dengan penuh selidik jika ketiganya diduga sebagai pemakai narkoba. Mendapat pertanyaan itu Sintia menjawa tidak pernah memakai narkoba.
Mendapat jawaban itu, Ws dan rekannya Ep kemudian meminta tiga handphone milik siswa tersebut sebagai jaminan. "Penjahat itu minta handhpone sebagai jaminan, esok harinya orangtuanya disuruh mengambil di Polsek Kasihan," ujar Endro. Setelah barang berpindah tangan, tersangka pergi sementara korban diminta mengikuti dari belakang menuju Polsek Kasihan. Namun ketika melintasi jalan menikung, korban kehilangan jejak. Setelah mendapat laporan adanya perampasan dengan modus mengaku sebagai anggota polisi.
Petugas melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan sejumlah saksi. "Salah satu korban memberikan keterangan sangat jelas terkait dengan ciri salah satu pelaku," ujar Endro. Berbekal keterangan itu, petugas menyergap Ep di rumahnya dan Ws didaerah Klaten. Sementara tersangka Ws mengatakan, tindakan nekat itu lantaran frustasi pasca keluar dari tempat kerjanya. "Saya khilaf, pemikiran berbuat jahat ini, karena saya sudah dikeluarkan dari tempat kerja," ujar Ws.
Posting Komentar